Semangat Menghadapi UPK

TECHNOPRENEUR, JUNJUNG BUDAYA LOKAL
Indonesia merupakan Negara multicultural. Setiap etnis memiliki karakteristik budaya yang diwariskan secara turun-temurun . Karakteristik itu mengandung nilai-nilai luhur kearifan, yang menjadi sumber nilai dan inspirasi dalam memenuhi kebutuhan hidup . Mempertahankan diri dan mencapai kesejahteraan hidup . Seiring dengan peningkatan teknologi dan transformasi budaya ke arah kehidupan modern serta pengaruh globalisasi , warisan budaya dan nilai-nilai tradisional menghadapi tantangan terhadap eksistensinya.
Pemerintah Indonesia sudah menyadari bahkan menginstruksikan dan mendorong industri kreatif sebagai penopang ekonomi Negara. Prediksi tahun 2030 , Indonesia akan menempati peringkat ketujuh sebagai Negara dengan ekonomi terbesar di dunia . Seiring dengan kekuatan ekonomi yang besar , maka lambat laun PDB Negara ini tidak lagi bisa bergantung pada sumberdaya alam , dan harus beralih untuk menciptakan produk yang tidak habis ditambang dan digali yaitu produk kreatif.
Produk kreatif mulai mengambil peran dalam perekonomian Negara. Data statistik menunjukkan kontribusi industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto(PDB) mengalami peningkatan. Pada tahun 2014,peringkat indeks inovasi global Indonesia mencapai 87 dari 126 negara, berdasarkan hasil survei Institute European d’Administration des Affairs (insead), meningkat dari 99 pada 2012. Adapun peringkat ekspor barang kreatif Indonesia menjadi peringkat 25 pada 2014 dari 85 pada 2013.
Pada 2013, kontribusi industri kreatif mencapai 6,9%, lalu meningkat menjadi 7,6% pada 2014. Sampai Juni 2015 sumbangan industri  kreatif terhadap PDB mencapai  6,3% atau setara Rp.104,73 triliun,  dengan rincian:

Ekonomi  kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang mengutamakan intelektual sebagai kekayaan. Inti dari ekonomi kreatif teretak pada industri kreatif, yaitu industri yang digerakkan oleh para kreator dan innovator . John Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai semua sektor yang barang dan jasanya berdasarkan kekayaan intelektual ,yaitu:

1. Periklanan ,
2. Arsitektur,
3. Kerajinan,
4. Desain,
5. Mode,
6. Game dan mainan,
7. Penerbitan,
8. Music
9. Penelitian dan pengembangan,
10. Perangkat lunak, TV dan radio,
11. Video games,
12. Seni visual dan pertunjukan.

Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru yang berbasis kreativitas setelah melihat Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai $ 414 milyar pada tahun 1997, sehingga HKI sebagai barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat.
Indonesia dengan beragam suku, seni dan kebudayaan, kerajian serta nilai-nilai budaya luhur warisan dunia dan anak-anak muda yang kreatif mampu berperan serta didalam industry kreatif dan menjadi bagian dari industry kreatif yang diperhitungakan dunia. Industry kreatif nasional harus menjadi tuan dinegeri sendiri dan terus mengembangkan mangsa pasar ekspor. Industry kreatif dapat membantu:

1. Mengurangi kemiskinan,
2. Meningkatkan daya saing industry Indonesia,
3. Meningkatkan inovasi kreatifitas, dan
4. Membangun citra dan identitas bangsa. 

Berikut ini adalah contoh industry kreatif di Jawa Timur yang terinspirasi dari budaya lokal.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan sumbangsih bagi perkembangan industry kreatif. Dengan kemajuan teknologi , hasil industry bisa di kemas lebih unik sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli suatu produk. Kemudahan informasi dan komunikasi juga memberikan peran yang lebih besar lagi dalam mempublikasikan sebuah produk. Bahkan dalam dua tahun terakhir, bisnis online mulai dilirik baik oleh produsen, distributor, maupun konsumen. Bukan suatu hal yang mengherankan  jika segala sesuatu yang lebih mudah, cepat dan praktis lebih dipilih oleh masyarakat.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan program atau aplikasi yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk pengembangan media belajar, administrasi usaha, bahkan kebutuhan ibu rumah tangga. Siswi SMK Maskumambang 2 telah menghasilkan sebuah program yang bisa memberikan kemudahan bagi siswa untuk belajar sejarah. Program tersebut dinamai SILARAS, yang telah membawanya memperoleh   JUARA II di tingkat Jawa Timur. Selain itu juga ada aplikasi absensi,  yang terinspirasi dari budaya disiplin. ABSENSI APP ini adalah proyek siswa SMK Maskumambang 2.
Melihat begitu besarnya peraan industry kreatif, maka sudah saatnya keberadaan industry kreatif dipandang penting dalam  mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, terlebih lagi dalam kondisi keadaan ekonomi yang semakin sulit.
“kreatifitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama. Industri abad 21 akan bergantung pada produksi pengetahuan melalui kreatifitas dan inovasi”.